Photo By Pesona Desa KARE |
Apa yang dimaksud dengan Ecotourism? Istilah ekowisata yang pertama kali di perkenalkan oleh "The Ecotourism Society (1990).Dalam bahasa Indonesia istilah ecotourism diterjemahkan menjadi “Ekowisata”, yaitu sejenis pariwisata yang berwawasan lingkungan. Maksudnya, melalui aktiitas yang berkaitan dengan alam, wisatawan diajak melihat alam dari dekat, menikmati keaslian alam dan lingkungannya sehingga membuatnya tergugah untuk mencintai alam. Semuanya ini sering disebut dengan istilah Back-To-Nature. Ekowisata adalah wisata berbasis alam yang berkaitan dengan pendidikan dan pemahaman lingkungan alam dan dikelola dengan prinsip berkelanjutan(konservasi).
Ekowisata adalah wisata alam asli yang bertanggungjawab menghormati dan melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.
Kalau kita simpulkan dari batasan yang dikemukakan di atas, kita dapat memberikan batasan yang lebih sederhana sebagai berikut:
''Dalam artian sederhana Ekowisata adalah suatu jenis pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan aktivitas melihat, menyaksikan, mempelajari, mengagumi alam, flora dan fauna, sosial-budaya etnis setempat, dan wisatawan yang melakukannya ikut membina kelestarian lingkungan alam di sekitarnya dengan melibatkan penduduk lokal.''
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi. Dengan demikian ekowisata sangat tepat diberdaya gunakan dalam mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem diareal yang masih alami.
Batasan ekowisata memiliki ciri khusus dan berbeda dengan batasan tentang pariwisata yang biasa kita kenal. Dalam hal ini kita dapat membedakannnya sebagai berikut:
1. Objek dan atraksi wisata
Baik obyek maupun atraksi yang dilihat adalah yang berkaitan dengan alam atau lingkungan, termasuk di dalamnya alam, flora dan fauna, sosial dan ekonomi, dari budaya masyarakat di sekitar proye yang memiliki unsur-unsur keaslian, langka, keunikan, dan mengagumkan.
2. Keikutsertaan wisatawan
Keikutsertaan seorang wisatawan berkaitan keingintahuan (curiousity), pendidikan (education), kesenangan (hoby), dan penelitian (research) tentang sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
3. Keterlibatan penduduk setempat
Adanya keterlibatan penduduk setempat, seperti penyediaan penginapan, barang/kebutuhan, memberikan pelayanan, tanggungjawab memlihara lingkungan, atau bertindak sebagai instruktur atau pemandu.
4. Kemakmuran masyarakat setempat
Proyek pengembangan ekowisata harus dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat di sekitar.
5. Kelestarian lingkungan
Proyek pengembangan ekowisata harus sekaligus dapat melestarikan lingkungan, mencegah pencemaran seni dan budaya, menghindari timbulnya gejolak sosial, dan memlihara kenyamanan dan keamanan.
Berbeda dengan pariwisata yang biasa kita kenal, ekowisata dalam penyelenggaraannya tidak menuntut tersedianya fasilitas akomodasi yang modern atau glamour yang dilengkapi dengan peralatan yang serba mewah atau bangunan artifisial yang berlebihan.
Photo by Pesona Desa Kare |
Pada dasarnya, ekowisata dalam penyelenggaraannya dilakukan dengan kesederhanaan, memelihara keaslian alam dan lingkungan, memelihara keaslian seni dan budaya, adat-istiadat, kebiasaan hidup (the way of life), menciptakan ketenangan, kesunyian, memelihara flora dan fauna, serta terpeliharanya lingkungan hidup sehingga tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dengan alam sekitarnya.Ekowisata tidak melakukan ekploitasi alam namun hanya menggunakan jasa alam dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan fisik dan psikologi wisatawan.Bahkan dalam berbagai aspek ekowisata adalah pariwisata yang mengarah pada metatourism.Ekowisata bukan menjual destinasi tapi menjual filosofi sehingga ekowisata tidak mengenal kejenuhan pasar pariwisata.
Pengertian ekowisata mengalami perkembangan dari waktu-kewaktu. Namun tujuan sebenarnya dari ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budidaya bagi masyarakat setempat.
Konsep Pembangunan Ekowisata
Ekowisata merupakan bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan konservasi. Apabila ekowisata pengelolaan alam dan budaya masyarakat yang menjamin kelestarian dan kesejahteraan, sementara konservasi merupakan upaya menjaga kelangsungan pemanfaatan sumberdaya alam untuk waktu kini dan masa mendatang.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur conservation tax untuk membiayai secara langsung kebutuhan kawasan dan masyarakat lokal.
Pengembangan ekowisata terdiri dari dua aspek yaitu aspek destinasi dan aspek market kedua aspek tersebut harus bisa saling mendukung dan bekerjasama.
Pembangunan ekowisata berwawasan lingkungan jauh lebih terjamin dalam melestarikan lingkungan dibandingkan dengan keberlanjutan pembangunan.
Pengertian Dan Konsep Dasar Ekowisata
Pada saat ini, ekowisata telah berkembang. Wisata ini tidak hanya sekedar untuk melakukan pengamatan burung, mengendarai kuda, penelusuran jejak di hutan belantara, tetapi telah terkait dengan konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal.
The ecotourism Society (Eplerwood, 1999) menyebutkan ada delapan prinsip, yaitu:
1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan
2. Pendidikan dan konservasi lingkungan.
3. Pendapatan langsung untuk kawasan.
4. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan.
5. Penghasilan masyarakat.
6. Menjaga keharmonisan dengan alam.
7. Daya dukung lingkungan.
8. Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara.
Itulah poin poin penting tentang definisi ekowisata dan konsep Dasar dari Ekowisata.
.
keren
BalasHapusSangat membantu saya. Semoga ini menjadi bekal untuk di desa kami. Aamiin yaa Alloh
BalasHapus