Salah satu kearifan budaya lokal yang sudah berabad abad berkembang pada
masyarakat Jawa adalah tradisi “Bersih Desa”.Ada pepatah dari para leluhur masyarakat Jawa yang sampai saat ini masih di pegang teguh oleh masyarakat Jawa bahwa "Wong Jowo Ojo ilang Jawane orang Jawa jangan sampai kehilangan jati dirinya sebagai orang Jawa.Agaknya ungkapan tersebut melekat pula pada Mayarakat Desa Kare dan sekitarnya.Hal tersebut dapat kita lihat dari serangkaian acara ritual Bersih Desa atau Dusun yang dilaksanakan di Desa Kare.
Sebagai desa yang masih memegang teguh nilai nilai budaya
leluhur Desa Kare sangat memperhatikan kearifan nilai budaya lokal.Seperti pelaksanaan
Bersih Desa yang di laksanakan setiap bulan Muharram atau bulan Suro meurut
penanggalan Jawa.Disamping sebagai upaya pelestarian nilai nilai budaya lokal
juga sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Tuhan Yang MAHA Esa.
Suasana Bersih Desa Di Dusun Kare |
Ritual bersih desa tidak selalu sama antara desa satu dengan
desa yang lainya.Karena leluhur yang membawa tradisi tersebut berbeda beda.Bisa
jadi ritual bersih desa yang ada di desa Kare akan berbeda dengan ritual bersih
desa yang ada di luar desa Kare.Meski berbeda secara ritual namun tujuannya adalah sama sebagai perwujudan sinerginya manusia
dengan alam.
Kirab Bersih Desa Menuju Sendang Kare Original Photo by Pesona Desa Kare |
Pada tahun ini suasana ritual bersih desa yang di adakan di
desa Kare berbeda dengan tahun tahun yang lalu.Kali ini ritual bersih desa
diawali dengan iring iringan kirab yang berupa tumpeng raksasa yang diarak menuju
tempat keramat. Dibawa pula sesaji yang berasal dari hasil panen warga desa
yang dipersembahkan kepada leluhur sebagai symbol kesejahteraan yang mereka
peroleh selama setahun.
Adapun sesaji yang menjadi bagian dari kegiatan upacara adat
ini akan dibagikan atau diperebutkan oleh warga desa yang percaya bahwa sesaji
tersebut bisa mendatangkan berkah. Sesaji yang dipergunakan seperti Nasi Gurih,
sebagai persembahan kepada para leluhur. Ingkung, sebagai lambang manusia
ketika masih bayi dan sebagai lambang kepasrahan pada Yang Maha Agung dan lain
lain.Sesajen merupakan simbol pengormatan kepada “Gusti”sebab masyarakat Jawa
sangat percaya akan kekuatan yang ada di luar sana.Dipimpin langsung oleh Bapak Lurah DESA Kare upacara bersih desa ini dilaksaknakan dengan penuh Khidmat dan antusias oleh warga masyarakat.
Sesaji berupa hasil panen masyarakat Original Photo by Pesona Desa Kare |
Ritual “bersih desa" di pandang sebagai upaya pelestarian
alam dengan modal sosial budaya yang telah di wariskan secara turun temurun
untuk mewujudkan paradigma “Memayu Hayuning Bawono”.Kegiatan bersih desa
biasanya ditutup dengan kegiatan kesenian yaitu Wayang Kulit.Kegiatan ini
disamping sebagai perwujudan dari rasa syukur juga sbagai upaya pengenalan
budaya desa Kare terhadap masyarakat luar.Karena ritual bersih desa bisa di jadikan
sebagai tujuan destinasy wisata dalam
bidang kebudayaan.Disamping itu kegiatan bersih desa ataupun bersih dusun yang di selenggarakan di desa Kare sebagai upaya mewujudkan desa Kare yang berbudaya.
Baik untuk dipelajari, terima kasih sharing ilmunya
BalasHapus