Menyibak Eksotisme Lereng Wilis



Kabupaten Madiun Jawa Timur memiliki area luas kurang lebih 1.010.86 km.Jika kita melihat peta wilayah Kabupaten Madiun via google map maka kita akan mengetahui bahwa sebagian besar wilayah kabupaten Madiun sebelah Timur berdempetan langsung dengan Lereng Gunung Wilis.Gunung Wilis adalah salah satu gunung di Jawa yang pernah menjadi rute perang gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman.Sampai saat ini jejak rute itu masih ada dan bisa di telusuri.

Sunset by Pesona Desa Kare
Sekedar informasi,Gunung Wilis sebenarnya mempunyai tiga puncak.Ketiga puncak tersebut adalah Puncak Wilis itu sendiri,Puncak Ngliman(Nganjuk) dan Puncak Limas.Puncak Ngliman merupakan puncak tertinggi dari Gunung Wilis.Jalur pendakian menuju puncak Wilis pun cukup beragam.Salah satu jalur pendakian yang ada adalah terletak di Desa Kare Kecamatan Kare.Tepatnya di daerah Pulosari Dusun Kandangan.Kandangan sendiri masuk peta wilayah Desa Kare.Dua jalur lainya bisa melalui Nganjuk yaitu jalur Bajulan (Air Terjun Roro Kuning) dan lewat jalur Sedudo.Namun sangat sedikit sekali para pendaki yang tertarik untuk mendaki Gunung Wilis.Mungkin karena ketinggian Gunung Wilis yang hanya 2563 mdpl menjadi faktor.Ditambah kurangnya pengelolaan jalur pendakian,dan tidak adanya pos untuk jalur pendakian.

Dilereng Wilis yang masuk peta wilayah Desa Kare Kecamatan Kare kita akan mendapati sebuah daerah perkebunan Kopi milik Perkebunan  Kandangan.Bagi masyarakat Madiun Perkebunan Kopi Kandangan sudah tidak asing lagi.Karena daerah ini sering di jadikan tempat Camping Ground untuk wilayah Madiun dan sekitarnya.Pihak Perkebunan sendiri telah menyediakan lapangan yang sangat luas untuk kegiatan Camping Ground.Untuk panorama alamnya sungguh luar biasa.Areal perkebunan yang sangat luas dengan suasana alam yang sejuk sungguh bagus jika dijadikan tempat wisata. Perkebunan Kopi Kandangan sendiri sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda,dan masih banyak peninggalan Belanda di area Kebun Kopi ini.Sangat bagus jika di jadikan cagar budaya karena sarat dengan nilai historis.

Sawah Photo By Pesona Desa Kare

Nilai historis lainya adalah adanya  sebuah monumen Brimob Sakip dan Sanali.Sakip adalah agen Polisi Satu yang gugur ketika melawan penjajah Belanda.Sedang Sanali adalah Komandan Muda yang gugur di berondong peluru tajam Belanda.Keduannya di makamkan di Monumen Brigadi Mobil di Dusun Kandangan.Pada tahun 1975 kedua kerangka jenazahnya di pindahkan ke Taman Makam Pahlawan Madiun.Dan bekas pemakamannya pada 2 Juli 1977 diabadikan sebagai Monumen Perjuangan Brimob.

Di Kandangan terdapat juga sebuah air terjun bekas pemandian Belanda yang bernama "Nawang Sari" nama yang elok seelok air terjunya ,masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan "Padusan Londo" konon air terjun ini dahulunya memang digunakan sebagai tempat pemandian para meneer Belanda.Medan untuk mencapai Air Terjun ini pun masih sulit, butuh ekstra keras dan perjuangan untuk sampai di area air terjun,kurangnya perawatan menjadikan jalan menuju area air terjun ini di tumbuhi semak belukar.Meskipun dahulun katanya bisa dilewati kendaran.Selain sebagai tempat pemandian, air terjun "Nawang Sari" konon pernah di gunakan sebagai tempat bertapa hal itu ditandai dengan adanya dua batu dan pohon sebagai tanda.Jadi air terjun Nawang Sari selain mempunyai nilai historis juga mempunyai nilai mistisme.


Bumi Perkemahan Kandangan Photo by Pesona Desa Kare

Selain potensi wisata yang ada di Dusun Kandangan ada lagi destinasi wisata yang sempat pernah populer di lereng wilis tepatnya di Desa Kare,yaitu air terjun Kedung Malem.Air terjun Kedung Malem ini sempat populer dan menjadi tujuan wisata bagi masyarakat dari luar kecamatan Kare.Tidak jauh dari Kedung Malem kita akan menmukan area Outbound Aswin Loka.Aswin Loka adalah sarana tempat wisata sekaligus sebuah cermin kearifan budaya lokal.Dan masih banyak lagi potensi potensi wisata yang ada selain di bidang kesenian budaya dan kuliner.

Demikianlah sekilas tentang potensi wisata yang ada di lereng Wilis utamanya diwilayah Desa Kare yang ternyata ke elokan panoramanya patut di perhitungkan untuk tujuan wisata.Sebuah tempat dimana sebetulnya menyimpan banyak sekali potensi keindahan alamnya.Tinggal menanti tangan tangan terampil generasi muda untu merelalisasikanya.

3 komentar:

  1. Saya rasa kalau kandangan itu bukan tempat wisata. Itu hanya area perkebunan yang semua orang tidak bisa masuk tanpa ada ijin khusus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan diatas asih sebatas POTENSI WISATA....jadi belum jadi tempat wisata beneran..

      Hapus
  2. Buat tim pemandu mas.. yg bisa ngakses semua objek

    BalasHapus

Pages