Monumen PKI Kresek Photo by Pesona Desa Kare |
Salah satu obyek wisata di
Kabupaten Madiun yang sudah cukup terkenal adalah Monumen Kresek.Monumen
ini tepatnya berada di Desa Kresek Kecamatan Wungu dengan luas area mencapai 3,3 hektar dan berjarak sekitar 8 kilometer dari kota Madiun.Monumen ini termasuk obyek
wisata yang cukup terawat yang berada dikawasan Madiun.Akses jalan untuk menuju
lokasi monumenpun cukup memadai dan bagus.
Monumen Kresek dididirikan sebagai saksi peristiwa kekejaman
PKI Madiun pada tahun 1948 atau yang lebih terkenal dengan sebutan peristiwa madiun affairs.Monumen ini di bangun
sekitar tahun 1987 selesai pada tahun 1997.Diresmikan oleh Bupati Madiun saat
itu Bapak Soelarso.Monumen ini adalah saksi bisu dari kekejaman PKI pada saat
itu dimana pada waktu itu para anggota TNI dan pamong Desa di bantai dan disiksa
secara kejam oleh PKI.Adalah Kolonel
Marhadi yang gugur saat itu saat bertempur melawan pasukan pemberontak
PKI. Sebagai pengormatan atas gugurnya Kolonel Marhadi ,nama beliau saat ini
dijadikan nama salah satu jalan di Kota Madiun yaitu Jalan Kolonel Marhadi atau
Jalan Mastrip.
Selain Kolonel Marhadi ada 17 nama yang di abadikan di monumen
Kresek mereka adalah korban korban kekganasan PKI.Ke17 nama tersebut di abadikan sebuah dinding sepanjang dua meter
yang bertuliskan nama-nama (lengkap dengan jabatannya kala itu) korban
keganasan PKI yang berjumlah 17 orang, lengkap dengan patung mayat-mayat
bergelimpangan disampingnya.
Photo by Pesonadesakare.blogspot.com |
Dikawasan paling atas
atau kawasan utama kita akan melihat bangunan
patung yang menggambarkan seseorang tengah mengayunkan pedang yang akan
memenggal kepala seseorang. Patung tersebut menggambarkan adegan seorang pria
bertubuh besar, kumis tebal, mata melotot dan bermuka bengis sedang mengayunkan
pedangnya ke leher seorang tua yang sedang berlutut. Orang tua ini terlihat
mengenakan sarung, surban dan kopyah layaknya seorang Kyai.Konon sang Kyai dikenal
dengan nama Kyai Husen. Kyai Husen adalah seorang kyai yang arif dan bijaksana,
beiau sebagai anggota DPRD Kabupaten Madiun pada 1948. Patung ini jelas sekali
ingin menunjukkan bagaimana seorang pemuka agama (Islam) yang akan dipancung
dengan kejinya oleh seorang gembong PKI berwajah garang.
Air Mancur Monemen KRESEK |
Disebelah patung utama ada bangunan berupa relief sebagai
penggambaran pemberontakan PKI Madiun dan juga penggambaran
penumpasannya.Penumpasan PKI madiun di lakukan oleh Divisi Siliwangi yang
dipimpin oleh Kolonel Sadikin dan Divisi Jawa Timur pimpinan Kolonel Sungkono.
Sebelum mencapai kawasan utam monumen kita akan
melewati enam buah patung anak anak yang
sedang bergandeng tangan.Keenam patung anak tersebut digambarkan dengan wajah
yang cerah ceria,dengan senyum yang tersungging polos dari bibirnya.Tepat di
bawah patung ini ada sebuah kolam lebar terdapat air mancur pada kolam
tersebut.
Untuk menikmati semua keindahan monumen Kesek kita tidak
perlu merogoh kocek terlalu dalam.Untuk sepeda motor di kenakan tarif Rp 2000 untuk sekali parkir cukup murah
bukan?Selain bisa menikmati panorama alam sekitarnya yang indah kita juga bisa
sedikit mengenal sejarah tentang pemberontakan PKI di Madiun.Untuk urusan kuliner jangan khawatir karena di sekitar area Monumen tersedia berbagai aneka warung makan.Atau kita bisa menikmati kuliner di Pondok Catur yang lokasiya tidak begitu jauh dari Monumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar