Gunung Wilis merupakan gunung api non aktif yang meliputi
lima (5)Kabupaten yaitu
: Madiun-Ponorogo-Nganjuk-Kediri dan Trenggalek.Puncak tertinggi dari Gunung
Wilis adalah puncak Ngliman yang berada di ketinggian 2562 mdpl.Puncak Ngliman selain menjadi puncak utama dari Gunung Wilis puncak tersebut secara defacto juga merupakan perbatasan dari lima (5) Kabupaten yaitu : Kediri-Nganjuk-Ponorogo-Madiun dan Tulungagung sering disebut juga dengan puncak batas. Selain memiliki
panorama alam yang sangat indah Gunung Wilis juga sangat terkenal kelebatan Vegetasi
hutanya. Masih banyak satwa satwa liar yang kadang bisa kita
jumpai di Gunung Wilis.Sebagian orang masih menganggap bahwa Gunung Wilis masih menyimpan nuansa mistis.Mungkin karena dipuncak Wilis terdapat situs situs semisal Batu Tulis Watu Garudo dan lain lain.Bahkan menurut beberapa pendaki yang pernah berhasil mencapai puncak Ngliman menemukan sebuah makam dan juga sebuah situs yang menyerupai sumur.Wallahu a'lam.
Melalui tulisan ini saya akan mencoba menceritakan pengalaman saya ketika
mencoba membuka akses pendakian menuju ke Gunung Wilis.Saya beserta Tim Perintis Jalur Wilis mencoba
merintis akses pendakian dari Kecamatan KARE menuju puncak Gunung Wilis.Meskipun tidak sampai puncak mungkin tulisan ini bisa menjadit gambaran bagaimana sulitnya jalur pendakian via jalur Pulosari menuju puncak.
Pada 19-November-2016 pukul 11.30 saya beserta Tim Perintis Jalur Wilis
memulai perjalanan dari Kecamatan Kare menuju Perkebunan Kopi Kandangan yang berjarak
kurang lebih 20 menit perjalanan dengan menggunakan sepeda motor.Setelah
registrasi pada Pos Satpam di pintu masuk Perkebunan Kandangan kami meneruskan
perjalanan.Saat registrasi para pendaki
di haruskan menunjukan surat pemberitahuan
dari pihak Kapolsek dan Perhutani.Jadi jangan harap kita bisa melanjutkan
perjalan jika tidak bias menunjukan surat pemberitahuan tersebut.
Pukul 12.30 selepas Dzuhur
kami memulai perjalanan dari
Perkebunan Kopi Kandangan menuju afdeling Pulosari. Kurang begitu jelas berapa jarak antara Kandangan menuju afdeling Pulosari.Akses jalan menuju Pulosari sudah bermakadam namun sangat terjal dan
sangat licin karena sudah rusak.Butuh perjuangan ekstra untuk melaluinya aplagi
saat musim penghujan.Satu jam kemudian tepatnya pukul 13.30 kami tiba di
afdeling Pulosari.Pulosari merupakan Pos 1 untuk pendakian.Setelah menitipkan sepeda motor pada penduduk dan mengecek logistic
kami kemudian berangkat menuju puncak.Dengan diiringi cuaca yang agak mendung dan mulai
gerimis kami melanjutkan perjalanan. Jalan yang kami lalui adalah jalan setapak yang
sudah ditumbuhi semak belukar yang tingginya mencapai sekitar 3 meter.Jika beruntung pandaki
akan bertemu dengan satwa liar babi hutan atau pun rusa.
Melewati jalan bersemak tinggi kami harus jeli memilih jalur karena disini kita akan menemukan dua jalur ke kiri dan ke kanan,jalur ke kiri merupakan jalur utama menuju
Puncak Wilis sedangkan jalur kanan
merupakan jalur pipa air milik PDAM.Sialnya karena jalur utama menuju puncak wilis sudah ditumbuhi
semak belukar setinggi 3 meter Tim Perintis Jalur Wilis tidak menemukan jalur
utama sehingga menyusuri jalur kanan yang merupakan jalur pipa PDAM.
Menyusuri Jalur Pipa PDAM |
Dengan penuh kegundahan kami terus menyusuri jalur pipa
tersebut .Setelah jauh menyusuri hutan dengan vegetasi yang lebat alhasil Tim menemukan jalan setapak yang semula kami tidak yakin bahwa jalan
setapak tersebut adalah jalur pendakian.Dengan masih diliputi kegundahan Tim
Perintis Jalur Wilis akhirnya memutuskan untuk melalui jalur tersebut.Jalur
yang kami lalui sangat menanjak kiri kanan berupa jurang yang sangat dalam yang tumbuhi ilalang yang sangat
tinggi dan juga pohon tumbang sisa sisa kebakaran.Pada penghujung jalur ini kami
menemukan pertigaan dan kami
mengambil arah jalur kiri.Disini kami berhenti karena hujan sangat deras disertai
angin kencang sedianya kami akan mendirikan Base Camp namun karena tempatnya tidak
memungkinkan kami kembali berjalan mencari tempat yang lebih landai.
Penampakan BASE CAMP |
Pukul 15.00 kami memutuskan berhenti istirahat dan membuat Base Camp selain karena hujan
kami juga belum bisa memetakan jalur selanjutnya.Dengan kondisi yang basah
kuyub habis kehujanan kami mendirikan Base Camp.Pada lokasi Base Camp kami menemukan
jalan yang bisa di bilang cukup baik untuk dilalui namun kami belum tahu jalan tersebut menuju ke arah mana.Asumsi kami
jalan tersebut adalah jalur pendakian dari arah Nganjuk namun ternyata
keliru.Akhirnya kami mendirikan BASE Camp di pinggir jalan tersebut sekaligus
bermalam untuk menghangatkan badan dan mengeringkan pakaian yang basah kami
membuat perapian.Perjalanan selanjutnya kami belum bisa memutuskan.
Keesokan harinya pukul 8.00 setelah membereskan peralatan
kami memutuskan untuk mencari jalan kearah puncak Wilis.Kami kembali kejalur
sebelumnya dengan harapan bisa menemukan
jalan kearah puncak,namun lagi lagi gagal.Akhirnya kami mencoba jalur yang kami
kira jalur pendakian dari arah Nganjuk.Alhasil kami menemukan jalan setapak
yang sebenarnya kami tidak yakin bahwa jalur tersebut adalah jalur pendakian.Kami
membersihkan jalur tersebut dan akhirnya kami menemukan jalur yang sebenarnya.Sebuah jalan setapak yang tertutup ilalang kami temukan.Sambil berjalan menuju arah puncak Tim membersihkan dan menyibak ilalang yang menutupi jalan.Padang Savana begitu para pendaki menyebutnya karena sejauh mata memandang yang terlihat adalah tumbuhan ilalang.Savana ini hampir dipastikan terbakar setiap tahunya saat musim kemarau datang.Di areal ini kami masih bisa menemukan sisa sisa arang pohon akibat kebakaran.
Trek Menanjak |
Kami melewati savana yang begitu luas.Disini panorama alamnya sangat indah dan
menakjubkan.Dengan ketingian 1600 mdpl kami bisa melihat hamparan pegunungan di sekitar savana.Kami juga bisa melihat permukiman penduduk yang jauh seperti titik titik putih *amazing*.Sebuah keagungan TUHAN yang sangat menakjubkan.Diketinggian
ini kami sudah mulai menemukan tumbuhan khas pegunungan dan juga bunga edelweiss,meski
tidak banyak.Mungkin karena savanna tersebut pernah terbakar sehingga bunga
edelweiss ikut terbakar dan berkurang.Padang savanna tersebut didominasi oleh
tumbuhan ilalang yang tingginya mencapai 2 meter.Namun meskipun tertutup
ilalang jalan setapak untuk pendakian masih bisa kami temukan.Menurut para pendaki padang savanna
tersebut merupakan POS 2.
Bunga Edelweiss Khas Gunung Wilis |
Setelah melewati
Savana kami memasuki hutan rimba yang sangat lebat yang merupakan hutan
lindung.Hutan tersebut di dominasi oleh pohon pohon yang sangat besar dan juga
tanaman lain khas hutan tropis semisal rotan dan anggrek yang bergelantungan di
pohon.Selain tampak gelap trek di hutan ini sangat menanjak.Diareal hutan tersebut banyak kami temukan sisa sisa alat pemburu hewan yang ditinggalkan.Sampai di sini Tim memutuskan untuk
kembali karena kondisi cuaca yang mulai gelap dan berkabut selain itu persedian
air minum sudah habis.Pukul 10.00 kami memutuskan untuk kembali ke base camp.
Kawasan Hutan Lindung Menuju Puncak Garudo |
Menurut para pendaki sesudah melewati hutan tropis maka kita
akan melewati padang savanna lagi namun tanjakannya sangat terjal hingga tiba
di Pucang Sambit, baru kemudian kita akan menemukan Batu Tulis.Nah dari Batu
Tulis kita akan melewati vegetasi hutan Cemara,barulah kita memasuki POS Watu
Garudo.
Demikian sekilas perjalanan saya beserta Tim Perintis Jalur Wilis saat mencoba membuka akses pendakian ke puncak Wilis.Kami sengaja merintis jalur pendakian dari arah Kare,karena sangat sedikit
sekali para pendaki yang melalui jalur pendakian arah Madiun-Kare.Karena jalur pendakian dari arah Madiun -Kare akses jalan memang belum memadai.Berbeda jauh bila di banding dengan jalur pendakian dari arah Tulungagung-Kediri atau Nganjuk yang relativ sangat memadai.(Insyaalloh Bersambung)
Mas ada foto yg disebut batu tulis dan watu garudo?
BalasHapusgk ada nas...belum nyampek ke batu tulis dan watu garudo...insyaaalloh ekspedisi berikutnya...
BalasHapusMas katanya di kandangan masih ada kincir air peninggalan Belanda?
BalasHapusKalau kincir air peninggalan Belanda saya kurang tahu mas....soale Kandangan itu agak tertutup untuk publik....tapi di Catur ada kincir air tapi bukan peninggalan Belanda....
BalasHapusTernyata ada mas tapi sekarang sudah tidak berfungsi...
BalasHapushalo pak admin, apa ada kontak untuk basecamp pendakian gn. wilis ? mungkin penduduk setempat atau porter yang bisa antar mendaki ?
BalasHapuspoter belum ada karena secara resmi belum di buka jalur pendakianya
HapusApakah ada kontak pemandu ya mas? Trims
BalasHapusGimana cara perijinan ke post perusahaan kopi kandangan ? Dulu sy diusir pas mau masuk pulosari wkwkwkwwk
BalasHapusGimana cara perijinan ke post perusahaan kopi kandangan ? Dulu sy diusir pas mau masuk pulosari wkwkwkwwk
BalasHapus